Jadikan market sebagai teman


Melihat seolah-olah nampak seperti musuh. Betapa tidak, kita buy market malah turun, lalu kita sell market malah naik. Seakan-akan market membuat kita emosi dan membuat frustasi. Namun sekarang, kita akan ubah cara pandang yang selama ini salah tentang market. Ubahlah market sebagai teman bukan sebagai musuh. Lalu bagaimana caranya? Di artikel ini kita akan melihat bagaimana market bisa menjadi teman baik trader sehingga profit dari forex bukan sesuatu yang mustahil lagi.



Ada orang yang pernah bilang bahwa bisnis adalah perang. Secara tradisional, begitulah bisnis pada awalnya diartikan.  Bisnis identik dengan memperdaya pesaing, merebut bagian pasar atau market, mengadu dan membunuh merek lain, dan sebagainya. Dalam bisnis harus ada pemenang dan pecundang. Seperti itulah yang dituturkan seorang pengarang buku bernama Gore Vidal, "Tidaklah cukup hanya sukses, orang lain harus gagal."

Namun untuk bisa bertahan dalam suatu bisnis harus ada rasa konsisten. Disinilah konsistensi dalam berbisnis harus difokuskan. Mungkin kita sudah sering mendengar kata konsisten dan mungkin pula kita sudah tahu maksud atau arti dari kata tersebut. Kita ambil contoh ucapan seperti berikut: "Kamu orangnya tidak konsisten sih,". Jadi konsisten adalah teguh dalam pendirian atau tindakan dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain atau lingkungan supaya tidak terombang-ambing oleh keadaan di sekitarnya.

Untuk itu, market akan menjadi teman kita di kala kita mampu memahaminya. Ikutilah tren secara konsisten jika kita mau berhasil dalam trading forex. Sebuah bisnis bisa dikatakan sehat jika menimbulkan penciptaan atau penambahan pangsa  pasar.  Dan persaingan adalah tentang membagi  "pie" yang tersedia.

Jadi, bisnis adalah kerjasama dan sekaligus persaingan.  Dimana pengusaha atau perusahaan harus bersaing sekaligus bekerja sama. Atau dalam teori Adam M. Brandenburger & Barry J. Nalebuff disebut co-opetition. Sebuah pola pikir revolusioner yang memadukan kompetisi dan kooperasi di pasar. Paduan ini akan menghasilkan hubungan yang lebih dinamis.

Untuk memahami market diperlukan keseriusan dalam mengamati tingkah laku market di setiap kondisi. Baik kondisi trending, sideways, dan kondisi liar. Setelah mengamati market di setiap kondisi tersebut, kita hubungkan dengan trading sistem yang biasa dipakai.

Lihatlah apakah ada kesesuaian antara trading sistem dengan market. Bila tidak sesuai bagaimana? Market akan jadi musuh. Contohnya banyak trader yang menggunakan teknik fibonacci di kondisi sideways. Tentu saja strategi tersebut tidak akan cocok dan bisa membuat market marah, hehehe.

Kalau kita melihat di dunia nyata anggap saja operator jaringan, bagaimana mereka saat ini bersaing. Melakukan pembangunan jaringan bukanlah hal mudah. Masyarakat makin cerdik dalam menghitung harga ketika tanahnya akan disewa  untuk membangun tower operator.  Begitu pula pemerintah daerah juga makin jeli melihat peluang pendapatan (baca: pajak) dari menjamurnya pembangunan tower BTS.

Bukan tak mungkin, jika dalam 1-2 tahun ke depan, yang terjadi adalah saling merangkul. Daripada "berantem" sama-sama babak belur, lebih baik "musuh" dijadikan  teman atau saudara. Sehingga akan terjadi  "perkawinan" antar operator  (merger) atau pengangkatan 1-2 operator kecil sebagai "anak" oleh operator besar (akuisisi).

Begitu juga di forex, kita bisa merangkul market, mengikuti kemauan market dan mendapatkan keuntungan darinya. Walaupun begitu, kita tidak bisa merangkul seperti memeluk sahabat, melainkan memakai analisa. Seorang yang ahli menganalisa pun tidak bisa menjamin 100% benar dengan analisanya. Untuk bisa menjadikan market sebagai sahabat, kuncinya adalah kita hanya mampu beradaptasi di dalamnya dengan memakai analisa.

Posting Komentar

0 Komentar