Nilai mata uangpada negara yang menganut rezim pasar bebas selalu berubah, naik dan turun, sejalan dengan kekuatan ekonomi negara tersebut. Ambil contoh Indonesia, pada tahun 1998 sebelum krisis ekonomi melanda, 1 USD setara dengan Rp 2.300. Namun setelah krisis ekonomi dan terjadi kekacauan sosial dan politik, rupiah melemah sehingga untuk memperoleh 1 USD kita perlu menyediakan sampai Rp 15.000 waktu itu.| Sekarang waktu ekonomi Indonesia mulai stabil, di tahun 2000 ke atas rupiah cenderung menguat, sehingga 1 USD setara dengan Rp 9000 - Rp 10.000.
Dengan berubahnya nilai mata uang tersebut, kita bisa memperoleh keuntungan dari perubahan nilai tukar antara kedua mata uang tersebut.
Misalnya di tahun 1998 Anda membeli 100 USD dengan uang Rp 230.000. Kemudian Anda menyimpannya. Bila Anda menjualnya di tahun 2009, dengan 1 USD = Rp 9.900, berarti Anda akan mendapatkan Rp 990.000. Keuntungan Anda Rp 760.000. Di sini Anda memperoleh keuntungan dari penguatan USD / melemahnya rupiah. Ini adalah contoh ekstrim transaksi mata uang asing, karena sebenarnya nilai mata uang selalu berubah setiap detik. Sehingga Anda bisa juga membeli forex saat ini, dan kemudian menjualnya langsung 1 detik kemudian. Hal ini mengakibatkan pasar mata uang sangat dinamis.
Bagaimana cara bertransaksi forex?
Dahulu hanya institusi besar yang bisa bertransaksi forex, namun sejalan perkembangan zaman, sekarang siapapun bisa bertransaksi mata uang asing. Anda pun bisa bertransaksi forex. Untuk bisa bertransaksi forex, Anda memerlukan broker (perantara) untuk bisa membeii atau menjual mata uang asing. Secara tradisional, Anda dapat bertransaksi forex melalui tempat penukaran uang, seperti Bank yang melayani mata uang asing atau Money Changer. Baik Bank atau Money Changer tersebut sesungguhnya merupakan broker.
Selain layanan broker tradisional, sekarang Anda bisa menggunakan layanan online forex broker untuk bertransaksi mata uang asing menggunakan internet (online forex trading). Dibandingkan dengan layanan tradisional seperti Bank dan Money Changer, bertransaksi forex secara online memiliki lebih banyak keuntungan dan kemudahan. Tidak hanya soal kepraktisan dan kemudahan untuk bertransaksi di mana pun dan kapan pun, tetapi juga banyak faktor-faktor lainnya.
Di halaman berikutnya akan ditunjukkan perbedaan-perbedaan antara melakukan transaksi forex secara tradisional dibandingkan dengan broker online.
Saat ini masih banyakorang yang masih menggunakan Bank atau Money Changer karena satu alasan, yaitu bisa memperdagangkan Rupiah dengan mata uang asing lainnya, misalnya dengan Dollar Amerika (USD), Yen Jepang (JPY), Dollar Singapura (SGD), atau yang lainnya. Bagi penduduk Indonesia, tentunya lebih mengerti persoalan dalam negeri Indonesia, sehingga dapat mengantisipasi turun atau naiknya rupiah dengan lebih baik.
Sedangkan di online forex trading yang ada sekarang, terutama yang berbasis di luar negeri, kita hanya bisa memperdagangkan mata uang asing dengan mata uang asing lainnya, misalnya USD dengan JPY. Tidak ada pilihan Rupiah.
Faktor lain adalah, dengan menukarkan uang langsung di bank atau Money Changer, Anda akan langsung mendapatkan "hasiT. Dalam arti uang dan profitnya langsung Anda miliki. Hal ini tidak bisa terjadi di online forex trading karena membutuhkan waktu untuk penarikan uang.
Selain itu masih banyak pula yang menggunakan Bank atau Money Changer karena tidak terlalu sering bertransaksi valas. Misalnya menukar Rupiah dengan USD untuk disimpan sebagai tabungan, menukar valas untuk keperluan liburan, dll.
Bagi saya sendiri, khusus untuk kebutuhan trading, tidak masalah tentang mata uang yang bisa diperdagangkan, selama bisa online trading. Yang saya butuhkan adalah kemudahan dan kepraktisan trading, dan hal ini dimungkinkan dengan online forex trading. Karena itu online forex trading menjadi pilihan saya bertransaksi forex.
